"Keindahan dan Makna Mendalam di Balik Tradisi Tabuik: Sebuah Perayaan yang Menghormati Warisan Sejarah dan Kebanggaan Budaya."
.
.
Setiap tanggal 1 hingga 10 Muharram, masyarakat Pariaman hadir untuk turut merayakan momen yang tak terlupakan bagi masyarakat Pariaman.
Selama perayaan, masyarakat berpartisipasi dalam pawai dengan membawa replika makam, yang disebut "tabuik", di atas kendaraan yang dihias dengan indah. Pawai ini diiringi oleh musik dan tarian tradisional, menciptakan suasana bersemangat dan berwarna-warni.
Klimaks perayaan terjadi saat tabuik tersebut diarak ke laut atau sungai dan akhirnya dihancurkan. Penghancuran ini simbolis dan merupakan cara bagi masyarakat setempat untuk mengenang dan merayakan pengorbanan dan kepahlawanan yang terkait dengan peristiwa di Karbala.
#TabuikPariaman#BudayaNagari#KontenKeberagaman
--
Tulisan ini bagian dari program Workshop dan Story Grant Pers Mahasiswa yang digelar Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) atas dukungan Friedrich-Naumann-Stiftung fr die Freiheit (FNF) dan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Komentar